elektrokardiogram

EKG ( ELETROKARDIOGRAFI )

A. PENDAHULUAN
Pada saat jantung berdenyut, potensial listrik dipancarkan keseluruh tubuh. Hipotesa Einthoven mengatakan bahwa jantung sebagai sumber potensial listrik terletak ditengah tubuh, seluruh organ dan cairan tubuh dianggap merupakan konduktor listrik yang baik ( conductor volume ) dan mempunyai tahanan yang sama

Lengan kiri, lengan kanan dan tungkai kiri terletak sama jauh terhadap sumber listrik. Perubahan potensial yang terjadi dapat dicatat dari permukaan tubuh. Hasil pencatatan potensial listrik tersebut disebut sebagai Elektrokardiogram ( EKG ) 




B. TUJUAN
Rekaman EKG dapat untuk mengetahui berbagai macam keadaan jantung, seperti posisi jantung, kelainan hantaran impuls, kelainan vaskulerisasi, dan kelainan metabolisme.

C. LANDASAN TEORI
Elektrokardiografi mempunyai 12 sadapan konvensional :
1. Sadapan Bipolar : Lead I, II, III
2. Sadapan Unipolar : aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6.
a. Sadapan Bipolar ( Sadapan Standar )
Mencatat beda potensial pada dua titik. Jantung dan ekstremitas terletak dalam satu bidang frontal. Dalam sadapan standar digunakan istilah :
L1 = Sadapan l : Mencatat perbedaan potensial antara lengan kiri dan lengan kanan. Elektrode positif dilengan kiri, electrode negatif ddilengan kanan.
L2 = Sadapan II : Eletrode positif dikaki kiri, electrode negatif dilengan kanan.
L3 = Sadapan III : Elektode positif dikaki kiri, electrode negatif dilengan kiri
.
b. Sadapan Unipolar
1. Augmented unipolar limb leads
Sadapan unipolar mencatat besarnya potensial yang terjadi ditempat itu. Electroda negative dihubungkan pada sentral terminal, sedangkan elektroda positif terletak pada ekstremitas, sebagai berikut :
aVR : pada lengan kanan
aVL : pada lengan kiri
aVF : pada tungkai kiri
2. Precordial leads
Sadapan unipolar juga dipakai dalam precordial lead yaitu untuk mengetahui perubahan potensial jantung dalam bidang horizontal. Sadapan prekordial ini tidak pernah augmented.
Elekrode prekordial negatif dihubungkan dengan sentral terminal, sedangkan elektroda prekordial positif diletakkan di :
V1 : pada intercostal keempat kanan sternum.
V2 : pada intercostal keempat kiri sternum.
V3 : antara V2 dan V4
V4 : pada intercostal kelima pada garis media klavikular.
V5 : di garis anterior axila sebelah kiri setinggi V4.
V6 : digaris mid axila sebelah kiri setinggi V4.
Bila diperlukan, dilakukan pencatatan dada bagian kanan. Lokasi elektroda indentik dengan bagian kiri, sedangkan symbol yang dipakai ditambah dengan R, seperti V1R, V2R,dan seterusnya.

D. ALAT
1. Elektrokardiografi
2. Kertas EKG
3. Jelly elektroda
4. Kapas
5. Alkohol 70%

E. CARA KERJA
1. Hubungkan kabel penghubung antara EKG dan arus listrik umum. Pasang kabel arde ( grounding ) dan jepitkan pada kran loga/arde.
2. Minta pasien berbaring tenang diatas tempat pemeriksaan, baju dan kaos dilepas.
3. Bersihkan dengan kapas alcohol bagian ventral kedua lengan bawah didekat pergelangan tangan dan bagian ventro medical kedua tungkai bawah didekat pergelangan kaki. Berikan pasta elektroda secukupnya diberbagai tempat tersebut, kemudian pasang elektrodanya.
4. Hubungkan kabel yang berasal dari elektrokardiografi dengan masing-masing elektrodanya, yaitu kabel : RA, LA, RF, dAn LF, masing-masing dengan elektroda dilengan kanan, lengan kiri, tungkai kanan dan tungkai kiri. Hubungkan juga elektroda pada dinding dada sesuai dengan petunjuk tersebut diatas. Periksa tombol pengatur kecepatan kertas, pilih salah satu 25 mm/detik atau 50 mm/detik. Pencatatan siap dimulai.
5. Kedua tombol power pada EKG diletakkan pada kedudukan “ON”. Jarum penulis akan bergerak kebawah, nantikan sampai jarum tersebut kembali ketengah atau berhenti. Apabila berhentinya tidak ditengan, aturlah jarum penulis dengan penggerak jarum penulis supaya terletak ditengah.
6. Lakukan standarisasi dengan cara menjalankan kertas, tombol pengatur sadapan pada posisi C, tekan tombol kepekaan 2x sehingga tergambar besarnya voltage pada kertas EKG. Telah diatur, perangsangan pada tombol standarisasi sebesar 1mV ( setinggi 10 mm ). Pencatatan segera dimulai.
7. Putarlah pencatat sadapan berturut-turut mulai dari 1-2-3 dan seterusnya sampai kembali ke C.
8. Setiap kali pindah ke sadapan berikutnya, beristirahat beberapa detik agar menulis kembali kegaris dasar ( garis isoelektrik ).
9. Setiap pencatatan, dikerjakan minimal 3 siklus jantung,kecuali pada L2 minimal harus dikerjakan 6 siklus jantung ( 5 R-R interval ). Satu siklus terdiri atas gelombang P, Q, R, S, T



0 komentar: